Jumat, 26 Februari 2010
Nama saya adalah Sucie Martaliyana, saya dilahirkan pada tanggal 29 Maret 1990. Mengapa saya dinamakan Sucie Martaliyana ? Itu semua ada ceritanya. Nama saya diberikan oleh Bude (kakak dari ibu) saya. Nama Sucie sendiri diambil karena saya dilahirkan pada bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan yang suci. Oleh karena itu, saya dinamakan Sucie. Mengapa ditambahkan –e dibelakang Suci karena menurut ayah saya, agar nama saya dapat dibedakan dari nama Suci-suci yang lain. Selanjutnya nama belakang saya yaitu, Martaliyana. Nama Martaliyana diambil karena saya dilahirkan pada bulan Maret. Maret dirubah menjadi Marta sedangkan -liyana adalah singkatan dari nama ayah dan ibu saya. Dari sejarah itulah, terciptalah nama Sucie Martaliyana. Nah, begitulah singkatnya cerita tentang arti dibalik nama saya.

Saya adalah anak kedua dari pasangan Sumidya dan Silli. Saya mempunyai kakak perempuan yang bernama Anggi Angelika. Kak Anggi adalah saudara kandung saya satu-satunya. Jadi, saya merupakan anak bungsu dikeluarga ini. Dulu sewaktu saya masih kecil, saya sangat menginginkan sekali mempunyai seorang adik, tapi setelah saya mulai beranjak besar, ternyata saya sangat senang karena saya adalah anak bungsu dikeluarga ini. He.he.he.

Ibu saya berasal dari Kuningan sedangkan ayah saya berasal dari Cirebon. Meskipun kedua orangtua saya “fasih” dalam berbahasa Sunda. Namun saya tidak bisa berbahasa Sunda karena saya dibesarkan di Jakarta. Di Jakarta, saya tinggal didaerah Kemayoran, Jakarta Pusat. Saya sangat senang sekali tinggal didaerah ini karena letaknya yang sangat strategis.

Di ibu kota Indonesia inilah saya dibesarkan, menghabiskan masa kanak-kanak, masa remaja hingga menjadi dewasa sekarang. Dulu ketika saya masih kanak-kanak, saya bersekolah di TK dan SD Taman Siswa Jakarta Pusat. Masa kanak-kanak, saya lewati dengan bahagia. Banyak teman dan setiap hari bermain adalah kesukaan saya. Tapi, kemudian tibalah hari kelulusan, saat-saat dimana harus berpisah dengan teman dan berangkat menyongsong masa remaja.

Setelah berminggu-minggu sibuk mempersiapkan diri menghadapi kelulusan, akhirnya saya lulus dengan nilai yang baik. Setelah lulus, kemudian saya melanjutkan ke sekolah pilihan saya yaitu SMP Negeri 5 Jakarta Pusat.

Perasaan pertama menjadi murid SMP adalah tegang karena bisa dibilang tanggung jawab sudah bertambah. Sudah tidak bisa dibilang anak-anak lagi. Serta ditambah pula harus menyesuaikan diri kembali dengan teman, pelajaran-pelajaran, dan lingkungan sekolah yang baru.

Seiring waktu berjalan, saya akhirnya mulai memiliki banyak teman dan sahabat. Selain itu, wawasan dan pengetahuan saya bertambah melalui pelajaran-pelajaran baru yang saya dapat disekolah.

Begitulah yang saya rasakan ketika masa SMP. Namun, kurang lengkap rasanya apabila tidak berbicara tentang cinta monyet. Pastilah tidak hanya saya, tapi semua orang pasti pernah merasakan cinta monyet. Masa-masa yang sangat tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Bisa dibilang masa-masa yang bikin “ga enak makan, ga enak tidur”. Ada istilah yang menyebutkan seperti itu.

Selanjutnya, seperti déjà vu masa-masa bahagia itu-pun harus kembali terhenti karena detik-detik menjelang kelulusan. Semua berkonsentrasi menghadapi UAN (Ujian Akhir Nasional) dan mempersipakan agar dapat lulus ke sekolah pilihan masing-masing

Alhamdulillah, setelah berhasil lulus dari SMP, saya juga berhasil diterima di SMA pilihan saya yaitu SMAN 1 Jakarta Pusat atau yang sering dikenal dengan Boedoet. Singkat cerita masa-masa di SMA tidak jauh berbeda dengan masa-masa sewaktu di SMP. Indah dan bahagia terkecuali, beban pikiran yang semakin bertambah karena memikirkan tingkat nilai kelulusan yang semakin tinggi dan mulai mempertimbangkan jurusan apa yang akan saya pilih untuk kuliah nanti. Tapi, bukan berarti masa-masa SMA membosankan loh hanya saja tanggung jawab yang dipegang semakin besar saja.

Lulus dari SMA, saya-pun masih bingung untuk menentukan jurusan manakah yang terbaik untuk saya. Ragu-ragu awalnya dan pada awalnya pula sempat mendapat tentangan dari orang tua tetapi dengan Bismillah akhirnya saya membulatkan tekad untuk mengambil jurusan Sistem Informasi di Universitas Gunadarma.

Dan jadilah sekarang, saya adalah mahasisiwi semester 6 jurusan Sistem Informasi di Universitas Gunadarma serta saya juga bekerja sebagai asisten laboratorium di Laboratorium Sistem Informasi Universitas Gunadarma. Dan saya juga dapat membuktikan kepada kedua orang tua saya bahwa saya mampu melaksanakan keputusan saya dengan baik karena saya berhasil mendapat beasiswa mahasiswi dengan prestasi yang baik selama 3 kali berturut-turut.
Mengapa kita harus belajar Bahasa Indonesia ?

Bahasa Indonesia adalah identitas dan ciri dari bangsa Indonesia. Kita sebagai warganegara Indonesia berkewajiban untuk mencintai dan menjaga identitas bangsa kita sendiri. Oleh karena itu, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan belajar Bahasa Indonesia.

Tidak hanya untuk menjaga identitas bangsa kita saja, tetapi juga dapat menumbuhkan rasa kesopan-santunan. Dengan belajar Bahasa Indonesia, kita diajarkan bagaimana cara berbahasa dan bertutur kata yang baik dan benar. Serta kemampuan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar juga sangat diperlukan dalam bentuk tulisan misalnya : dalam pembuatan laporan, makalah, surat, dsb.

Oleh karena itu, di era globalisasi ini dan ditambah pula dengan maraknya “bahasa gaul” dikalangan masyarakat. Kita harus tetap menjaga bahasa kita sendiri yaitu, bahasa Indonesia. Agar identitas bangsa kita tetap terjaga dan kita menjadi masyarakat yang berbudaya.

Semoga bahasa Indonesia kelak bisa menjadi bahasa internasional. Oleh karena itu, terus belajar Bahasa Indonesia dan kenalkan Bahasa Indonesia kepada dunia.
Tanggal 31 Agustus 2009 adalah hari pertama aku mengikuti kursus “Pengenalan Oracle dan PL/SQL” di Universitas Gunadarma. Awalnya, aku mengikuti kursus ini, hanya untuk memenuhi syarat penyusunan skripsi saja. Bahkan sejujurnya, aku tidak berminat untuk mengikuti kursus ini sama sekali karena sebenarnya aku lebih berminat untuk mengikuti kursus “Pengenalan Program Java”. Bukan berarti juga aku adalah orang yang mahir dalam membuat coding-coding pemrograman. Tapi, karena program Java merupakan program yang sedang “popular” pada saat ini. Jadi, timbullah rasa keingin-tahuan yang tinggi untuk mengetahui program tersebut.

Namun, dengan alasan adanya waktu dan kesempatan untuk mengikuti kursus Oracle lebih besar bila dibandingkan dengan kursus Java, serta kebetulan teman-temanku banyak pula yang mengikuti kursus tersebut sehingga akhirnya aku menelan keinginanku untuk mengikuti kursus Java dan memutuskan untuk mengikuti kursus Oracle bersama mereka. Tetapi, dibalik semua cerita itu, sebenarnya hari itu juga merupakan hari yang memudahkan langkahku menuju PI (Penulisan Ilmiah).

Pada hari itu, pertama kalinya aku “berkenalan” dengan program yang bernama Oracle. Aku memang sudah tertarik pada database sejak semester 2 kemarin, kukira kursus ini akan berjalan mudah. Namun, perkiraan aku ternyata salah, Oracle sangat sulit untuk dimengerti. Hari pertama saja, aku sudah merasa kesulitan bagaimana dengan hari-hari esok?. Memang waktu kursus itu, bertepatan dengan bulan Ramadhan. Jadi, dengan kondisi yang sedang berpuasa ditambah dengan materi dan waktu kursus yang sangat padat. Wajar rasanya apabila kursus ini terasa agak sulit.

Hari demi hari-pun berlalu, kujalani kursus ini dengan segala usaha dan upaya agar dapat mengikuti kursus ini dengan baik. Waktu terus berjalan, semakin lama semakin mendekati hari ujian. Akhirnya, sampailah pada h-1 ujian. Aku panik dan kebingungan karena hampir menjelang hari ujian, aku masih tetap belum mengerti materi apapun sama sekali.

Akhirnya, pada malam sebelum hari ujian. Aku berusaha untuk mengulang-ngulang materi kursus yang diberikan. Memahami berbagai latihan soal yang telah diberikan.

Kemudian tibalah juga hari yang ditunggu-tunggu, hari ujian. Bersusah payah belajar dimalam sebelumnya ternyata membuahkan hasil. Alhamdulillah aku telah mempersiapkan diriku dengan baik dan siap dalam menghadapi ujian. Dan hasilnya adalah aku berhasil lulus.

Jadi, dari kursus itulah aku mengenal dan mulai menyukai Oracle. Ditambah adanya mata kuliah SQL di semester 5 kemarin, membuat diriku semakin tertarik dan menyukai untuk belajar database. Oleh karena itu, pada Penulisan Ilmiah nanti, aku tertarik untuk mengangkat tema yang berkaitan dengan database.
Aku adalah seorang mahasiswi, kampusku terletak di Depok. Karena rumahku di Jakarta, setiap hari untuk berangkat ke kampus, aku selalu menggunakan kereta api. Berbagai cerita suka maupun duka di dalam kereta api selalu mengisi hari-hariku.

Duka yang paling sering aku rasakan ketika naik kereta api adalah penuh dan berdesak-desakan didalam kereta api, aku sudah terbiasa dengan hal yang satu ini. Kemudian cerita yang lain, kereta api yang telat karena sedang mengalami gangguan / masalah sehingga menyebabkan aku terlambat untuk kuliah. Yang lebih gawat lagi, kereta telat disaat aku sedang ada jadwal ujian atau akan mengikuti praktikum. Hal inilah yang paling sering membuat aku cemas apabila sedang naik kereta api. Cemas apabila tiba-tiba ditengah jalan kereta mengalami gangguan.

Cerita lain yang membuat aku panik dan cemas juga adalah kebakaran di kereta api. Sedangkan cerita-cerita lain yang membuat aku marah adalah melihat para korban pencopetan dan meliat para “penjahat kelamin” beraksi. Orang yang tidak berpendidikan dan tidak bermoral sekali yang dapat melakukan hal semacam itu. Semoga mereka mendapat ganjaran di akhirat nanti.

Cerita yang membuat hati miris apalagi kalau bukan melihat para pengamen yang membawa anak-anak kecil. Anak sekecil itu yang seharusnya mereka bersekolah dan bermain dengan teman-teman mereka tapi sudah dibawa oleh orangtua mereka untuk ikut mengamen. Benarkah itu anak kandung mereka sendiri ataupun anak sewaan seperti yang banyak dibilang orang? Entahlah. Tetapi seharusnya anak-anak tidak mempunyai tanggung jawab sama sekali untuk mencari nafkah.

Selain pengamen adapula yang meminta-minta (pengemis). Ini yang biasanya paling banyak “aksi”. Ada yang kakinya penuh luka, kaki atau tangannya yang sudah tidak ada, bilang belum makan 4 hari, dsb. Mungkin sebagian ada yang benar-benar butuh pertolongan dan belas kasihan kita karena memang begitu keadaannya tapi adapula yang dengan sengaja menipu. Kaki penuh luka ternyata hanya kaki yang dibalut dengan perban dan diberi Betadine. Kita mengira kaki atau tangannya sudah tidak ada ternyata hanya akal-akalan mereka saja supaya tampak kaki atau tangannya buntung.

Tapi itu semua, urusan mereka dengan Tuhan saja. Walaupun kita memberi kepada mereka, itupun karena kita memiliki niat yang baik. Urusan mereka menipu atau tidak, kita serahkan saja kepada yang Diatas.

Dari semua itu ada pula sukanya. Sukanya naik kereta yaitu memiliki pengalaman baru setiap harinya, menjadikan kita orang yang lebih waspada dan berhati-hati. Dan tentu saja ini merupakan hal yang paling kusuka terlebih untuk aku yang seorang mahasiswi. Ongkos naik kereta lebih murah bila dibandingkan dengan naik bus. He..he..he.

Begitulah sepenggal cerita pengalaman suka dukaku di kereta. Tapi walaupun begitu, kereta sudah melekat dengan aku karena tanpa kereta aku tidak bisa pergi kuliah. Jadilah aku seorang anker (anak kereta) begitulah teman-temanku memberikan istilah kepadaku.
Tanggal 29 Maret nanti, genap aku akan berusia 20 tahun. Bukan usia yang bisa dibilang remaja lagi. Tapi aku pun belum bisa dibilang dewasa. Masih banyak hal yang harus kubenahi dalam diriku ini.

Bercermin kepada diriku sendiri ternyata banyak sekali sifat-sifat yang kurang baik yang masih aku pertahankan. Dan bahkan mungkin sifatku ini menyakiti orang lain dan merugikan diriku sendiri. Aku terlambat menyadarinya tetapi lebih baik terlambat daripada tidak menyadarinya sama sekali bukan.

Sehingga aku berharap di usia menjelang 20 tahun nanti. Aku dapat semakin menjadi orang yang dewasa dan bijaksana. Menyikapi segala sesuatunya dengan bijak dan dapat menjadi pribadi yang semakin baik dan meninggalkan sifat-sifatku yang tidak baik. Dan, yang paling terutama aku harus terus selalu menjadi anak yang berbakti kepada orang tua.

Aku akan terus berusaha untuk menjadi lebih baik dan lebih. Itu janjiku di usia 20 tahun ini.
Cita-cita.

Apa cita-citamu?.

Semakin lama, aku semakin binggung apa cita-citaku.

Bukan tidak mempunyai impian atau keinginan, tapi masih belum dapat menentukan saja. Ketika aku masih duduk dibangku SD, aku mempunyai cita-cita ingin menjadi seorang dokter. Sampai SMP, aku tetap mempunyai keinginan untuk menjadi seorang dokter. Aku masih ingat alasan dulu kenapa aku ingin menjadi seorang dokter. Karena dokter adalah orang yang pintar dan dapat menolong orang.

Masuk bangku SMA, cita-citaku mulai berubah. Pada saat aku kelas 1 SMA, cita-citaku berubah ingin menjadi seorang auditor. Sebenarnya, aku tidak terlalu menyukai pelajaran akuntansi tapi latar belakang keluargaku sebagian besar adalah accounting. Dan aku melihat tantangan dari profesi seorang auditor sangat besar sekali. Akupun mulai bercita-cita ingin menjadi seorang auditor.

Naik ke kelas 2 SMA, cita-citaku pun berubah lagi. Waktu kenaikan kelas 2 ternyata aku mendapat jurusan IPA. Dan dari situlah aku mulai menyukai pelajaran IPA yaitu, Biologi dan Kimia. Cita-cita ingin menjadi seorang auditor buyar begitu saja. Dan aku mulai merajut mimpi baru yaitu ingin menjadi seorang ahli Biolagi atau ahli Kimia.

Selanjutnya, ketika aku mulai masuk ke kelas 3 SMA. Waktu itu adalah saat-saat yang paling membingungkan dalam hidupku karena saat-saat penentuan keputusan untuk masa depanku. Aku tetap mempertahankan cita-citaku ingin menjadi seorang ahli Biologi atau ahli Kimia tetapi seiring berjalan waktu, aku semakin ragu apakah jurusan tersebut yang akan aku pilih untuk kuliah nanti.

Ditengah kebingungan itu, datanglah undangan beasiswa dari Universitas Gunadarma. Dari beasiswa itu aku mulai mempertimbangkan untuk mengambil jurusan komputer, aku pikir di era globalisasi dan modernisasi ini, penting rasanya “paham” dengan teknologi. Akhirnya aku memutuskan untuk mengambil jurusan Sistem Informasi.

Jadilah sekarang aku seorang mahasiswi Universitas Gunadarma jurusan Sistem Informasi. Dan karena aku tertarik dengan database dan ingin terus belajar maka sekarang keinginanku yaitu aku ingin menjadi seorang Database Administrator (DBA).

Semoga cita-citaku ini tercapai. Dan semoga aku dapat menjadi orang yang sukses dan berhasil.
Harapan di Tahun Baru

Detik –detik menjelang pergantian tahun. Detik-detik itu pula aku merajut harapan dan mimpi. Apakah bangsaku ini akan lebih baik di keesokan hari ?. Lihatlah kawan, pada hari ini masih banyak saudara-saudara kita yang ada diluar sana merintih karena tidak dapat makan, menangis karena anak-anak mereka yang tidak dapat melanjutkan bersekolah, tidak sedikit pula yang frustasi karena mereka tidak memiliki pekerjaan. Mereka sengsara ditelan kemiskinan yang sampai saat ini belum dapat diselesaikan dan dijawab oleh pemerintah. Itu hanya secuil gambaran kisah mereka, masih banyak sekali problema dinegeri yang belum dapat teratasi sampai detik ini.

Wajar apabila aku memiliki harapan yang sangat besar untuk bangsa dan negeriku ini di tahun mendatang nanti. Aku berharap semoga bangsaku dapat terus meningkatkan kesejahteraan rakyat, memberikan pendidikan yang layak kepada rakyat, dan besar harapan kami agar bangsa ini terus maju, aman, dan makmur. Semoga tidak ada lagi penderitaan kesengsaraan dan tangisan duka di negeri ini.

Mari bersama-sama kita songsong bersama tahun baru yang sebentar lagi akan datang dengan tekad, keyakinan, dan semangat untuk mencapai masa depan yang lebih baik dari saat ini.

Selamat tahun baru 2010.

Semoga tahun mendatang akan lebih baik dan. Karena itu adalah harapan kita semua. Majulah terus Indonesiaku.
Tepat pada tanggal 30 desember 2009 kemarin, mantan presiden sekaligus tokoh bangsa dan guru besar kita yaitu bapak Abdurrahman Wahid atau yang akrab kita sapa dengan Gus Dur akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Berita ini sangat mendadak dan mengagetkan seluruh warganegara bangsa Indonesia. Meskipun memang kita semua telah mengetahui riwayat penyakitnya, tapi berita kematian ini tetap saja terasa tiba-tiba.

Bangsa Indonesia berduka dengan kehilangan tokoh besar ini. Beliau pergi disaat orang-orang sedang menyiapkan detik-detik pergantian tahun. Mungkin kejadian ini pula adalah pesan dari sang Khalik agar kita seharusnya tidak berlebihan dalam menyambut tahun baru. Akankah lebih baik jika kita melakukan perenungan terhadap apa yang telah kita lakukan ditahun kemarin dan menyambut tahun baru ini dengan langkah yang lebih baik lagi daripada hari-hari yang sebelumnya. Serta bersyukur atas segala rahmat dan nikmatNya yang telah Ia berikan selama ini daripada kita melewatkan pergantian tahun dengan hanya berpesta pora dan malah terjerumus kedalam maksiat. Naudzubillah min dzalik.

Dan tanggal 1 januari 2010 kemarin juga bertepatan jatuh pada hari jumat. Dalam islam hari jumat itu adalah hari yang paling utama dalam sepekan. Pada hari tersebut terdapat ibadah-ibadah yang khusus (yang paling agung adalah Shalat Jum’at). Oleh karena itu ini pasti adalah pesan dari Allah SWT agar kita senantiasa selalu bertaqwa dan beriman kepadaNya dan tak lupa selalu bersyukur atas segala rahmat dan nikmat yang telah Ia berikan. Dan juga tidak terbuai dengan kemewahan dunia dan kenikmatan sesaat didunia ini karena hidup didunia ini hanyalah sementara.

Semoga ini dapat menjadi bahan perenungan bagi kita semua.
1. Apa pengertian dari Ragam Bahasa
2. Jelaskan hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya Ragam Bahasa !

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.

Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.

Luasnya wilayah pemakaian bahasa Indonesia dan keanekaragaman penuturnya serta cepatnya perkembangan masyarakat telah mendorong berkembangnya berbagai ragam bahasa Indonesia dewasa ini. Berikut adalah macam-macam dan jenis-jenis ragam / keragaman bahasa :

1. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik,dsb.
2. Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto, gaya bahasa benyamin s, dan lain sebagainya.
3. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau dialek seperti dialek bahasa madura, dialek bahasa medan, dialek bahasa sunda, dialek bahasa bali, dialek bahasa jawa, dan lain sebagainya.
4. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan.
5. Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan.
6. Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal (baku) dan informal (tidak baku).

Jadi, dari macam-macam / jenis-jenis ragam bahasa diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa hal-hal yang dapat meyebabkan adanya ragam bahasa yaitu :

Kenyataan bahwa bahasa Indonesia digunakan oleh kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda latar belakangnya baik dari segi geografis maupun dari segi sosial menyebabkan munculnya berbagai ragam kedaerahan (ragam regional) dan sejumlah ragam sosial. Dari segi ragam sosial sebagai ilustrasinya yaitu bahasa yang digunakan oleh orang yang terpelajar pasti menggunakan bahasa baku (formal) dan banyak menggunakan istilah-istilah akademis berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh kaum yang tak terpelajar. Bahasa kaum yang tak terpelajar pasti lebih sering menggunakan bahasa yang tak baku (informal). Begitu-pun dengan ragam regional sebagai ilustrasinya bahwa dialek / logat orang sunda pasti berbeda dengan dialek / logat orang padang maupun orang batak.

Referensi :
t_wahyu@staffsite.gunadarma.ac.id/Bab2.htm
nawala.php.htm
1. Saya sudah katakan bahwa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar itu tidak mudah.
Jawaban : Saya sudah katakan bahwa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar tidak mudah.

2. Dari hasil penelitian laboratorium kriminal membuktikan bahwa pelaku pengeboman itu seorang wanita.
Jawaban : Hasil penelitian laboratorium kriminal membuktikan bahwa pelaku pengeboman itu adalah seorang wanita.

3. Berdasarkan pengarahan pimpinan, mengatakan bahwa penerimaan mahasiswa baru dapat dilaksanakan secara bertahap.
Jawaban : Berdasarkan pengarahan pimpinan, penerimaan mahasiswa baru dapat dilaksanakan secara bertahap.

4. Meskipun kita tidak menghadapi musuh, tetapi kita harus selalu waspada.
Jawaban : Meskipun kita tidak menghadapi musuh, kita harus selalu waspada.

5. Menjawab pertanyaan wartawan, pejabat itu menyatakan dengan tegas.
Jawaban : Pejabat itu menjawab wartawan dengan tegas.

6. Mahasiswa Gunadarma yang sering tampil menjadi teladan.
Jawaban : Mahasiwa Gunadarma yang sering tampil menjadi teladan.

7. Tahap awal penyusunan skripsi adalah penentuan topik, pengumpulan data, dan penyusunan kerangka berfikir.
Jawaban : Tahap awal penyusunan skripsi yaitu, penentuan topik, pengumpulan data, dan penyusunan kerangka berfikir.


8. Hasil dari pada penjualan saham akan digunakan untuk modal usaha.
Jawaban : Hasil penjualan saham akan digunakan untuk modal usaha.

9. Saya keberatan jika harus mencantumkan nama teman dekatku.
Jawaban : Saya keberatan jika harus mencantumkan nama teman dekat.

10. Mereka berbicara kalimat efektif.
Jawaban : Mereka berbicara tentang kalimat efektif.
SOAL…
1. Jelaskan syarat-syarat topik yang baik !
2. Jelaskan pembatasan sebuah topik dan berikan contohnya !
3. Jelaskan syarat-syarat judul yang baik berdasarkan contoh no 2 !

JAWAB…

1. Syarat-syarat topik yang baik yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut :

Topik harus menarik untuk ditulis dan dibaca.
Topik yang menarik bagi penulis akan meningkatkan kegairahan dalam mengembangkan penulisannya, dan bagi pembaca akan mengundang minat untuk membacanya. Topik yang menarik untuk dibaca dan ditulis jika menyajikan informasi universal, namun pembahasannya spesifik.
a) memberikan solusi masalah
b) inovatif
c) kreativitas baru yang belum pernah ada sebelumnya
d) solusi pola kehidupan yang telah using
e) mengatasi kesenjangan kesejahteraan
f) prestasi yang luar biasa
g) temuan mutakhir dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi tertentu.

Topik harus terbatas.
Pembatasan mencakup : konsep, variabel, data, lokasi (lembaga) pengumpulan data, dan waktu pengumpulan data. Topik yang terlalu luas menghasilkan karangan yang dangkal, tidak mendalam, dan tidak tuntas. Selain itu, pembahasan menjadi panjang, namun tidak berisi. Karangan yang terlalu luas menyajikan informasi umum yang sudah diketahui oleh masyarakat luas sehingga tidak menarik untuk dibaca. Sebaliknya, topik yang terlalu sempit menghasilkan minat masyarakat untuk mengetahui lebih dalam akan pembahasan yang akan disajikan.

Topik harus berbasis pada kompetensi penulisnya.
Sesuai dengan :
a) bidang keahlian
b) bidang studi yang didalami
c) pengalaman penulis
d) bidang kerja atau profesi
e) karakter penulis
f) temuan yang pernah diteliti
g) kualifikasi pengalaman : nasional, internasional
h) kemampuan memenuhi tuntutan masyarakat pembacanya
i) kemampuan memenuhi target kebutuhan segmen pembacanya
j) temuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan pembacanya.

Topik harus layak dibaca.
Topik itu dapat mengembangkan basis kompetensi pembacanya, yaitu sesuai dengan
a) tuntutan pembaca untuk mencapai target informasi yang diharapkan
b) upaya pembaca untuk meningkatkan kecerdasan, kompetensi pengembangan akademik dan profesi
c) ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditekuni pembacanya
d) pengembangan dan peningkatan karier dan profesinya
e) upaya mempertajam dan memperhalus rasa kemanusiaan
f) upaya mempertajam dan memperhalus daya nalarnya
g) sesuai dengan kebutuhan informasi iptek yang diperlukan
h) dsb.

Topik yang dipilih harus memiliki data (baik data primer maupun sekunder) dan fakta yang obyekif.

Topik yang dipilih harus memiliki sumber acuan (bidang ilmu).

2. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembatasan sebuah topik yaitu :
konsep, variabel, data, lokasi (lembaga) pengumpulan data, dan waktu pengumpulan data.

Cara-cara pembatasan sebuah topik dapat dilakukan sebagai berikut :
a). Tetapkanlah topik dalam kedudukan sentral.
b). Ajukan pertanyaan apakah topik tersebut masih dapat dirinci.
c). Tetapkanlah yang mana subtopik yang akan dipilih.
d). Ajukanlah pertanyaan apakah subtopik yang dipilih masih dapat dirinci lebih lanjut.
e). Lakukan proses diatas secara terus-menerus hingga mendapatkan sebuah Tema.
Contoh pembatasan topik :

Topik : Gempa Bumi Padang 30 September 2009
Pembatasannya :
a). sebab-sebabnya : pergeseran lempengan.
b). sejarahnya : terjadi hari Rabu, 30 September 2009 pada pukul 17.15 dengan kekuatan 7.6 SR
c). perkembangannya : tidak menyebabkan terjadinya Tsunami.
d). untung-ruginya : menyebabkan kerusakan dan kerugian yang totalnya tak terkira.
e).keadaannya : masih terjadi gempa susulan, banyak jatuhnya korban jiwa dan banyak yang kehilangan sanak-saudara.


3. Syarat-syarat judul yang baik yaitu sebagai berikut :
a). Harus berbentuk frasa.
b). Tanpa ada singkatan atau akronim.
c). Awal kata harus huruf kapital kecuali konjungsi dan preposisi.
d). Tanpa tanda baca di akhir judul karangan.
e). Menarik perhatian.
f). Logis
g). Sesuai dengan isi.
h). Asli, relevan, provokatif, fungsional, spesifik dan singkat.

PLEaSE eNJOy mY BLog,,,

ABoUt mE

Foto Saya
uchie_kawaii
tAlk Less Do MoRE,,
Lihat profil lengkapku

foLLoWErS

ngE-ShOut ciN...


ShoutMix chat widget