Sabtu, 02 Januari 2010
Tgl 31 desember 2009, meskipun hari ini adalah malam tahun baru tapi karena hari ini ada jadwal kuliah, sebagai kewajiban seorang mahasiswi, aku tetap berangkat menuju kampus. Meskipun perjalanan panjang yang harus aku tempuh karena rumahku berada di Jakarta sedangkan kampusku berada di Depok, tapi aku tetap semangat untuk menjalaninya.

Seperti hari biasanya, aku menuju kampus dengan menggunakan transportasi kereta api ekonomi rute perjalanan Jakarta-Bogor. Disamping lebih cepat, bila dibandingkan dengan menggunakan angkutan bus, harganya juga sangat ekonomis. Tiket rute perjalanan Jakarta-Depok hanya seharga Rp. 1500 saja. Sedangkan rute perjalanan Jakarta-Bogor hanya Rp. 2500 saja. Benar-benar harga yang sangat murah bukan?.

Aku menduga karena hari ini adalah malam tahun baru semoga kereta tidak terlalu penuh. Tapi kenyataannya dugaanku salah, justru karena malam ini adalah malam tahun baru banyak sekali orang yang ingin menghabiskan liburan ke Bogor dengan menggunakan jasa kereta api. Ditambah kebetulan sekali pada hari ini, kereta sedang mengalami keterlambatan. Akhirnya, sudah dapat dipastikan, kepadatan terjadi didalam kereta api.

Penumpangnya saja sudah padat, ditambah lagi dengan para penjual yang berlalu-lalang yang menawarkan berbagai aneka jualan mereka, menambah kesumpekan dan kepadatan didalam kereta api ini. Serta para pengemis yang mengharapkan belas kasihan dari para penumpang. Jangan berharap untuk mendapat duduk pada saat seperti ini. Jadi jangan sakit hati apabila harus melalui perjalanan panjang dengan berdiri. Aku sudah terbiasa tidak mendapat duduk didalam kereta api. Aku bahkan sering sekali melalui perjalanan dari Jakarta-Depok maupun Depok-Jakarta dengan berdiri tidak duduk sama sekali. Yah tak apalah hitung-hitung untuk menguji kesabaran dan “menyehatkan” kaki.








Tapi aku kasihan apabila melihat ibu-ibu yang sudah tua atau anak-anak kecil harus berdiri. Padahal yang sedang duduk-duduk adalah pria atau bapak-bapak yang masih muda yang masih kuat untuk berdiri. Ada yang peduli namun tak sedikit pula yang acuh. Yah begitulah dikereta, rasa kemanusiaan sepertinya sangat tipis sekali

Sebenarnya aku sudah tidak heran lagi dengan suasana penuh sesak seperti ini. Tapi sampai kapan hal ini terus terjadi. Mungkin memang benar jika ada yang mengatakan “kalo mau yang dingin naik ac ekonomi atau pakuan express, yah kalo naik ekonomi harus rela panas-panasan”. Tetapi apakah para penumpang kereta api ekonomi tidak boleh berharap mendapatkan pelayanan yang baik, rasa nyaman dan aman.

Saya sangat berharap bahwa pemerintah dapat mengatasi masalah ini. Karena ini merupakan untuk kenyaman bersama. Tapi tak hanya pemerintah saja, kita pun sebagai masyarakat luas juga harus aktif memelihara fasilitas bersama ini dan menjaga ketertiban bersama agar dapat tercipta rasa aman, nyaman, dan tertib didalam kereta api ekonomi ini.

Semoga kereta api ekonomi dapat setara dengan kereta api pakuan express atapun kereta api ac ekonomi yang mendapatkan perhatian dan pelayanan yang lebih. Semoga saja.

PLEaSE eNJOy mY BLog,,,

ABoUt mE

Foto Saya
uchie_kawaii
tAlk Less Do MoRE,,
Lihat profil lengkapku

foLLoWErS

ngE-ShOut ciN...


ShoutMix chat widget