Minggu, 20 Desember 2009
Minggu, Desember 20, 2009 |
Posted by
uchie_kawaii |
Edit Entri
Ibu adalah orang yang sangat berjasa dalam hidupku.
Beliau mengandung-ku selama 9 bulan 10 hari lamanya. Terus mengamati perkembanganku dalam detik-detik menunggu hari kelahiranku. Setelah aku lahirpun, beliaulah yang setiap malam selalu terbangun mendengar tangisku untuk menyusuiku atau mengganti popokku ataupun hanya sekedar menemaniku. Tak kenal lelah walaupun telah seharian menjagaku tapi ia tak pernah mengeluh ataupun merasa jengkel dalam mengasuhku.
Waktu berjalan dan akhirnya aku pun mulai menginjak masuk bangku sekolah. Beliaulah yang selalu mengantarku ke sekolah, menunggu hingga sekolah usai, mengahadapi para guru apabila aku berbuat nakal. Dengan sabar selalu merawatku, membesarkanku, hingga aku beranjak dewasa.
Tanpa pamrih membanting tulang dari siang hingga malam agar aku dapat sekolah setinggi-tingginya. Itulah yang menjadi harapan mereka. Terus mendoakan dan mendukungku disetiap langkahku.
Pengorbanan seorang ibu sangat luar biasa besarnya. Namun, apa yang telah aku berikan kepadanya. Benar kata pepatah kasih sayang seorang ibu sepanjang jalan tapi kasih sayang seorang anak hanya sepanjang galah. Aku tak memungkiri aku selalu membantah, membuat ia marah, khawatir, tak jarang membuat ia menangis karena berkata atau berbuat kasar kepadanya.
Ibu maafkan aku ibu. Aku tahu aku belum bisa membalas jasa-jasa ibu dan aku masih sering menyakiti hati ibu. Aku belum bisa berbakti kepadamu ibu, tapi aku berjanji aku akan berusaha untuk terus menjadi anak yang berbakti dan menjadi anak kebanggan ibu.
Beliau mengandung-ku selama 9 bulan 10 hari lamanya. Terus mengamati perkembanganku dalam detik-detik menunggu hari kelahiranku. Setelah aku lahirpun, beliaulah yang setiap malam selalu terbangun mendengar tangisku untuk menyusuiku atau mengganti popokku ataupun hanya sekedar menemaniku. Tak kenal lelah walaupun telah seharian menjagaku tapi ia tak pernah mengeluh ataupun merasa jengkel dalam mengasuhku.
Waktu berjalan dan akhirnya aku pun mulai menginjak masuk bangku sekolah. Beliaulah yang selalu mengantarku ke sekolah, menunggu hingga sekolah usai, mengahadapi para guru apabila aku berbuat nakal. Dengan sabar selalu merawatku, membesarkanku, hingga aku beranjak dewasa.
Tanpa pamrih membanting tulang dari siang hingga malam agar aku dapat sekolah setinggi-tingginya. Itulah yang menjadi harapan mereka. Terus mendoakan dan mendukungku disetiap langkahku.
Pengorbanan seorang ibu sangat luar biasa besarnya. Namun, apa yang telah aku berikan kepadanya. Benar kata pepatah kasih sayang seorang ibu sepanjang jalan tapi kasih sayang seorang anak hanya sepanjang galah. Aku tak memungkiri aku selalu membantah, membuat ia marah, khawatir, tak jarang membuat ia menangis karena berkata atau berbuat kasar kepadanya.
Ibu maafkan aku ibu. Aku tahu aku belum bisa membalas jasa-jasa ibu dan aku masih sering menyakiti hati ibu. Aku belum bisa berbakti kepadamu ibu, tapi aku berjanji aku akan berusaha untuk terus menjadi anak yang berbakti dan menjadi anak kebanggan ibu.
Labels:
tulisan portofolio
|
0
comments
Langganan:
Postingan (Atom)
PLEaSE eNJOy mY BLog,,,