Jumat, 26 Februari 2010
Aku adalah seorang mahasiswi, kampusku terletak di Depok. Karena rumahku di Jakarta, setiap hari untuk berangkat ke kampus, aku selalu menggunakan kereta api. Berbagai cerita suka maupun duka di dalam kereta api selalu mengisi hari-hariku.

Duka yang paling sering aku rasakan ketika naik kereta api adalah penuh dan berdesak-desakan didalam kereta api, aku sudah terbiasa dengan hal yang satu ini. Kemudian cerita yang lain, kereta api yang telat karena sedang mengalami gangguan / masalah sehingga menyebabkan aku terlambat untuk kuliah. Yang lebih gawat lagi, kereta telat disaat aku sedang ada jadwal ujian atau akan mengikuti praktikum. Hal inilah yang paling sering membuat aku cemas apabila sedang naik kereta api. Cemas apabila tiba-tiba ditengah jalan kereta mengalami gangguan.

Cerita lain yang membuat aku panik dan cemas juga adalah kebakaran di kereta api. Sedangkan cerita-cerita lain yang membuat aku marah adalah melihat para korban pencopetan dan meliat para “penjahat kelamin” beraksi. Orang yang tidak berpendidikan dan tidak bermoral sekali yang dapat melakukan hal semacam itu. Semoga mereka mendapat ganjaran di akhirat nanti.

Cerita yang membuat hati miris apalagi kalau bukan melihat para pengamen yang membawa anak-anak kecil. Anak sekecil itu yang seharusnya mereka bersekolah dan bermain dengan teman-teman mereka tapi sudah dibawa oleh orangtua mereka untuk ikut mengamen. Benarkah itu anak kandung mereka sendiri ataupun anak sewaan seperti yang banyak dibilang orang? Entahlah. Tetapi seharusnya anak-anak tidak mempunyai tanggung jawab sama sekali untuk mencari nafkah.

Selain pengamen adapula yang meminta-minta (pengemis). Ini yang biasanya paling banyak “aksi”. Ada yang kakinya penuh luka, kaki atau tangannya yang sudah tidak ada, bilang belum makan 4 hari, dsb. Mungkin sebagian ada yang benar-benar butuh pertolongan dan belas kasihan kita karena memang begitu keadaannya tapi adapula yang dengan sengaja menipu. Kaki penuh luka ternyata hanya kaki yang dibalut dengan perban dan diberi Betadine. Kita mengira kaki atau tangannya sudah tidak ada ternyata hanya akal-akalan mereka saja supaya tampak kaki atau tangannya buntung.

Tapi itu semua, urusan mereka dengan Tuhan saja. Walaupun kita memberi kepada mereka, itupun karena kita memiliki niat yang baik. Urusan mereka menipu atau tidak, kita serahkan saja kepada yang Diatas.

Dari semua itu ada pula sukanya. Sukanya naik kereta yaitu memiliki pengalaman baru setiap harinya, menjadikan kita orang yang lebih waspada dan berhati-hati. Dan tentu saja ini merupakan hal yang paling kusuka terlebih untuk aku yang seorang mahasiswi. Ongkos naik kereta lebih murah bila dibandingkan dengan naik bus. He..he..he.

Begitulah sepenggal cerita pengalaman suka dukaku di kereta. Tapi walaupun begitu, kereta sudah melekat dengan aku karena tanpa kereta aku tidak bisa pergi kuliah. Jadilah aku seorang anker (anak kereta) begitulah teman-temanku memberikan istilah kepadaku.

0 comments:

Posting Komentar

PLEaSE eNJOy mY BLog,,,

ABoUt mE

Foto Saya
uchie_kawaii
tAlk Less Do MoRE,,
Lihat profil lengkapku

foLLoWErS

ngE-ShOut ciN...


ShoutMix chat widget